Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang

Konten [Tampil]

Contoh soal laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbangkan akan memperhitungkan total pengeluaran perusahaan ketika memproduksi barang pesanan dan barang dalam proses. Persediaan barang perusahaan manufaktur terdiri dari barang jadi, barang dalam proses dan bahan baku sesuai perencanaan perusahaan.

Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dan pesanan menjadi penentuan harga pokok produksi barang jadi dan produk dalam proses. Produk dalam proses adalah produk yang sudah mengalami kegiatan produksi tetapi memiliki tingkat penyelesaian kurang dari 100% atau perencanaan perusahaan tersebut.

Contoh soal laporan harga pokok produksi 2 departemen menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban pemakaian bahan baku dan tenaga kerja langsung. Metode masuk pertama keluar pertama atau fifo akan membedakan antara barang hasil produksi terdahulu dengan produksi sekarang ketika menentukan unit ekuivalen.

Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang

Pengertian Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Pengertian sistem perhitungan biaya berdasarkan proses atau process costing menjadi prosedur alokasi informasi keuangan setiap akhir pekan. Karakteristik utama process costing adalah entitas akan membebankan biaya ketika akhir proses produksi tanpa mempertimbangkan pesanan yang telah masuk.

Karakteristik sistem perhitungan biaya berdasarkan proses adalah biaya per unit dapat diperhitungkan berdasarkan departemen pengolahan. Process costing terjadi pada perusahaan manufaktur yang memiliki produk sendiri dan tetap melaksanakan kegiatan produksi untuk memenuhi standar tingkat persediaan minimal.

Laporan biaya produksi 2 departemen diselenggarakan untuk memaksimalkan tingkat keuntungan perusahaan. Harga pokok produksi yang tinggi berakibat pada penurunan laba bersih. Laba adalah tambahan manfaat ekonomis yang didapatkan perusahaan ketika menjalankan aktivitas bisnisnya dimasa lampau.

Baca Juga: Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Contoh Soal Process Costing Lanjutan dengan Metode Fifo

Laporan biaya produksi dapat menggunakan metode fifo atau masuk pertama keluar pertama ketika menentukan biaya yang dikenakan atas produk dalam proses. Produk dalam proses memudahkan perusahaan untuk menentukan tingkat penyelesaian pesanan sesuai penggunaan bahan baku dan biaya konversi.

Contoh soal process costing lanjutan melibatkan penentuan biaya berdasarkan proses produksi. Perbedaan job order costing dan process costing terletak pada pemenuhan barang yang diinginkan manajemen. Ketika proses produksi menyesuaikan karakteristik produk dari pelanggan akan menggunakan sistem job order costing.

Contoh soal laporan harga pokok produksi 2 departemen akan mengalokasikan pembebanan biaya ke setiap unit produk yang dihasilkan. Process costing adalah prosedur perusahaan mengalokasikan informasi keuangan berdasarkan tingkatan produksi barang sesuai standar. Adapun kartu biaya pesanan yang dibuat adalah

KeteranganDepartemen PerakitanDepartemen Pengemasan
Produk Dalam Proses Awal
- Departemen perakitan38.255 Unit
- Departemen Pengemasan36.342 Unit
Produk Periode Berjalan
- Departemen perakitan24.707 Unit
- Departemen Pengemasan59.806 Unit
Produk Akhir
- Departemen perakitan3.156 Unit1.817 Unit
- Departemen Pengemasan
Biaya Dalam Proses Awal
- Dari Departemen Sebelumnya Rp 605.000.000
- biaya bahan Rp 416.000.000 Rp 114.000.000
- biaya tenaga kerja Rp 550.000.000 Rp 534.000.000
- biaya overhead pabrik Rp 786.000.000 Rp 968.000.000
Biaya Berjalan
- biaya bahan Rp 356.000.000 Rp 606.000.000
- biaya tenaga kerja Rp 328.000.000 Rp 378.000.000
- biaya overhead pabrik Rp 867.000.000 Rp 450.000.000
Tingkat penyelesaian
- biaya bahan100%100%
- biaya konversi75%75%

Baca Juga: Perbedaan Metode Fifo dan Average

Cara Membuat Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang

Cara membuat laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang akan menggunakan biaya departemen selanjutnya untuk menentukan biaya produk dalam proses. Process costing menjadi prioritas perusahaan ketika menghitung total pengeluaran produksi ketika memenuhi pesanan pelanggan.

Laporan biaya produksi 2 departemen diawali dengan menentukan unit ekuivalen. Unit ekuivalen adalah jumlah barang yang mampu diciptakan perusahaan setiap kali proses produksi dijalankan. Adapun langkah-langkah menghitung unit ekuivalen dalam kartu biaya pesanan sebagai berikut:

* Pembebanan Produk
Elemen BiayaBiaya Dalam Proses AwalBiaya BerjalanTotal BiayaUnit EkuivalenBiaya Per Produk
- biaya bahan Rp 416.000.000 Rp 356.000.000 Rp 772.000.000 59.806 Unit3.156 Unit62.962 Unit Rp 12.261
- biaya tenaga kerja Rp 550.000.000 Rp 328.000.000 Rp 878.000.000 59.806 Unit2.367 Unit62.173 Unit Rp 14.122
- biaya overhead pabrik Rp 786.000.000 Rp 867.000.000 Rp 1.653.000.000 59.806 Unit2.367 Unit62.173 Unit Rp 26.587
Total Biaya Rp 1.752.000.000 Rp 1.551.000.000 Rp 3.303.000.000 Rp 52.970

Setelah proses menghitung biaya per unit produk. Maka, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya produk jadi dan produk dalam proses. Tingkat penyelesaian pembuatan produk menjadi dasar bagi entitas mempertanggungjawabkan pengeluaran perusahaan.

* Pertanggungjawaban Biaya
Elemen BiayaUnit EkuivalenBiaya Per ProdukBiaya Per Unit
1. Produk Jadi59.806 Unit Rp 52.970 Rp 3.167.943.338
2. Produk dalam Proses
- biaya bahan3.156 Unit Rp 12.261 Rp 38.697.325
- biaya tenaga kerja2.367 Unit Rp 14.122 Rp 33.426.906
- biaya overhead pabrik2.367 Unit Rp 26.587 Rp 62.932.432
Total Biaya Rp 3.303.000.000

Baca Juga: Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing

Demikian contoh soal laporan biaya produksi 2 departemen menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan metode rata-rata tertimbang. Metode average diperuntukkan bagi entitas yang ingin mengurangi jumlah pembayaran pajak penghasilan badan ketika melaporkan kekayaan perusahaan.

Posting Komentar untuk "Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang"