Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Soal Menghitung Nilai Buku dan Akumulasi Penyusutan

Konten [Tampil]

Contoh soal menghitung nilai buku dan akumulasi penyusutan metode saldo menurun, metode garis lurus dan metode jumlah angka tahun menjadi pertimbangan seorang akuntan mengalokasikan biaya perolehan. Bedanya nilai wajar dan nilai buku akan menghasilkan laba rugi penjualan aktiva tetap diakui sebagai penghasilan lain-lain.

Cara menghitung nilai buku menjadi pedoman dalam rangka melakukan pertukaran aktiva tetap. Jurnal penjualan aset tetap nilai buku nol bergantung memiliki nilai ekonomis. Umur manfaat adalah perkiraan jangka waktu aset dapat dipergunakan dalam rangka menunjang aktivitas bisnis yang dilakukan entitas.

Perbedaan nilai buku dan nilai wajar terletak pada harga yang ditawarkan oleh pelanggan terhadap nilai aktiva dilaporan posisi keuangan. Pengertian nilai buku adalah harga sebuah aktiva yang berasal dari biaya perolehan dikurangkan dengan akumulasi penyusutan atau depresiasi yang telah berjalan setiap periodenya.

Contoh Soal Menghitung Nilai Buku dan Akumulasi Penyusutan

Bedanya Nilai Buku dan Nilai Wajar

Perbedaan nilai buku dan nilai wajar harus dimengerti oleh calon staff accounting dalam rangka memberikan beban tetap setiap bulannya. Biaya tetap adalah biaya yang akan timbul dan tidak bergantung pada jumlah produk yang diproduksi perusahaan setiap periodenya. Biaya variabel adalah biaya yang bergantung pada jumlah produk.

Perbedaan nilai wajar dengan nilai buku terletak pada saat terjadinya pertukaran aktiva tetap. Nilai residu itu tidak sama dengan nilai buku. Hal ini didasarkan pada nilai residu menjadi harga perkiraan aktiva tetap diakhir periode sebagai dasar pembuatan laporan laba rugi komprehensif.

Bedanya nilai buku dan nilai wajar adalah nilai buku diperoleh dari selisih antara biaya perolehan dan akumulasi penyusutan. Nilai wajar adalah harga yang ditawarkan oleh pelanggan pada saat terjadinya transaksi. Perusahaan akan menjual aktiva ketika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai buku di laporan keuangan.

Baca Juga: Pengertian Nilai Buku (Book Value) Menurut Para Ahli

Contoh Soal Menghitung Nilai Buku (Book Value) dan Pembahasannya

Contoh soal menghitung nilai buku dan pembahasannya dilakukan agar dapat mencari keuntungan dari aktivitas penjualan kendaraan dan tanah. Nilai pasar adalah harga yang berani diberikan oleh pelanggan untuk menukarkan aktiva menjadi setara kas dengan menggunakan dasar akrual dan dasar kas di perusahaan.

Perhitungan nilai buku aktiva tetap didasarkan pada alokasi keuntungan ditahun pajak. Nilai residu dalam perpajakan tidak diakui karena akan mengurangi pajak terutangnya. Contoh aktiva tetap berwujud seperti kendaraan, tanah dan bangunan, peralatan kantor bahkan mesin-mesin produksi.

Contoh perhitungan nilai buku dan akumulasi penyusutan terjadi pada CV Staff Accounting yang memiliki kendaraan seharga Rp 19.500.000. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus tanpa memiliki nilai residu dengan masa penggunaan 8 tahun. Bagaimana cara menghitung book value aktiva tetap yang ada perusahaan ditahun ke tiga?

Baca Juga: Contoh Kasus Pembebanan Biaya Produksi dan Jawabannya

Cara Menghitung dan Rumus Mencari Nilai Buku Aktiva Tetap

Cara menghitung dan rumus mencari nilai buku aktiva tetap berlaku untuk aset yang akan disusutkan setiap periodenya. Pertanyaan tentang penilaian surat berharga pada dasarkan akan dikaitkan dengan aktiva tetap karena termasuk akun harta dalam persamaan dasar akuntansi di sistem pembukuan berganda.

Rumus mencari nilai buku aktiva tetap dan akumulasi penyusutan metode saldo menurun berganda, metode garis lurus dan metode jumlah angka tahun dapat disesuaikan dengan kebijakan akuntansi di perusahaan. Nilai buku dijadikan patokan untuk menentukan keuntungan dan kerugian akibat transaksi aktiva tetap.

Nilai Buku Aktiva Tetap = Biaya Perolehan - Akumulasi Penyusutan

Akumulasi Penyusutan = Jumlah Penyusutan setiap periodenya berdasarkan metode depresiasi

Contoh perhitungan nilai buku aktiva tetap dan pembahasannya perlu mempertimbangkan nilai residu. Nilai residu adalah harga perkiraan aset tetap dapat dijualbelikan oleh perusahaan diakhir periode. Umur manfaat digunakan untuk mengkategorikan aset berdasarkan ketentuan umum perpajakan yang berlaku.

Tahun Biaya Perolehan Tarif Depresiasi Beban Depresiasii Akumulasi Depresiasi Nilai Buku
1 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 2.437.500 Rp 17.062.500
2 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 4.875.000 Rp 14.625.000
3 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 7.312.500 Rp 12.187.500
4 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 9.750.000 Rp 9.750.000
5 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 12.187.500 Rp 7.312.500
6 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 14.625.000 Rp 4.875.000
7 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 17.062.500 Rp 2.437.500
8 Rp 19.500.000 12,50% Rp 2.437.500 Rp 19.500.000 Rp -

Baca Juga: Contoh Jurnal Pembubaran Persekutuan dan Pembahasannya

Demikian contoh soal menghitung nilai buku dan akumulasi penyusutan aktiva tetap dalam laporan posisi keuangan. Depresiasi menjadi upaya perusahaan mengalokasikan biaya perolehan selama jangka waktu dimanfaatkannya aset. Kegunaan depresiasi adalah mengurangi penghasilan kena pajak tahun fiskal.

Posting Komentar untuk "Contoh Soal Menghitung Nilai Buku dan Akumulasi Penyusutan"