Cara Menghitung Unit Ekuivalen dengan Metode Rata-Rata Tertimbang
Cara menghitung unit ekuibalen dengan metode rata-rata tertimbang merupakan proses penentuan harga pokok penjualan atas produk dalam proses. Setiap produk yang belum selesai di proses pada akhir periode akan memerlukan pemroresan lebih lanjut untuk menjadi produk jadi yang dapat diperjualbelikan oleh perusahaan.
Contoh soal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses atau process costing bertujuan agar prosedur pembebanan biaya dapat berjalan sesuai kapasitasnya. Mengapa perlu menghitung unit ekuivalen? karena biaya yang dipertimbangkan ketika memperjualbelikan aset dihitung berdasarkan biaya per unit produksi.
Produk dalam proses awal harus dihitung karena entitas telah mengeluarkan sejumlah biaya tertentu atas terciptanya sebuah produk. Perbedaan metode rata-rata tertimbang dan metode fifo terletak pada perhitungan unit ekuivalen yang dihasilkan untuk setiap proses produksi sesuai aliran barang dagang perusahaan.
Mengapa Perlu Menghitung Unit Ekuivalen?
Mengapa perlu menghitung unit ekuivalen disebabkan perusahaan harus dapat mengalokasikan biaya produksi ke setiap barang jadi yang ditercipta. Perusahaan manufaktur memiliki berbagai macam jenis persediaan barang dagang yang harus dilaporkan sesuai siklus akuntansi dan penilaian persediaan di akhir periode.
Alasan perusahaan perlu menghitung unit ekuivalen adalah entitas perlu mempertimbangkan kebijakan akuntansi dalam penilaian persediaan. Cara menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang akan melibatkan produk dalam proses awal yang terjadi diantara 2 departemen yang berlangsung.
Mengapa perusahaan perlu menghitung unit ekuivalen? entitas harus dapat mengetahui harga pokok produksi dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang atau masuk pertama keluar pertama. Metode penilaian persediaan bermanfaat bagi entitas terutama yang mempublikasikan laporan posisi keuangan diakhir periode.
Baca Juga: Perbedaan Job Order Costing dan Process Costing
Contoh Soal Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan dengan Metode Rata-Rata Tertimbang
Contoh soal sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dengan metode rata-rata tertimbang bertujuan agar produk dalam proses awal telah dibebani biaya produk secara akurat. Biaya per unit terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik setiap barang hasil produksi.
Contoh soal process costing dengan metode rata-rata tertimbang diperuntukkan bagi entitas yang ingin melaporkan beban pokok produksi. PDP atau produk dalam proses awal merupakan produk yang memiliki tingkat penyelesaian kurang dari 100% pada departemen yang membuat barang dan jasa tersebut.
Contoh soal laporan biaya produksi 2 departemen akan terjadi dengan menggunakan metode average dan metode fifo. Kartu biaya pesanan akan mempublikasikan penggunaan sumber daya perusahaan ketika kegiatan produksi berlangsung. Adapun kartu biaya produksi dengan metode rata-rata tertimbang adalah
Keterangan | Departemen Perakitan | Departemen Pengolahan |
Produk dalam Proses Awal | ||
- Departemen Perakitan | 43.075 Unit | |
- Departemen Pengolahan | 53.844 Unit | |
Produk Masuk periode Berjalan | ||
- Departemen Perakitan | 63.629 Unit | |
- Departemen Pengolahan | 103.473 Unit | |
Produk dalam Proses Akhir | ||
- Departemen Perakitan | 3.231 Unit | |
- Departemen Pengolahan | 4.308 Unit | |
Biaya Produk dalam Proses | ||
- Dari departemen perakitan | Rp 25.850.000 | |
- biaya bahan | Rp 235.000.000 | |
- biaya tenaga kerja | Rp 497.000.000 | |
- biaya overhead pabrik | Rp 734.000.000 | |
Biaya Periode Berjalan | ||
- biaya bahan | Rp 235.000.000 | |
- biaya tenaga kerja | Rp 497.000.000 | |
- biaya overhead pabrik | Rp 734.000.000 | |
Tingkat penyelesaian | ||
- biaya bahan | 100% | |
- biaya konversi | 75% |
Baca Juga: Cara Membuat Jurnal Umum dari Bukti Transaksi Keuangan
Cara Menghitung Unit Ekuivalen Metode Average dan FIFO
Cara menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang tidak membedakan antara barang hasil produksi yang berbeda. Setiap kali pengerjaan produk pesanan dan produk proses akan memiliki kode produksi yang berbeda, tetapi perhitungan unit ekuivalen dengan metode average tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Cara menghitung unit ekuivalen untuk biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan tingkat publikasi informasi keuangan. Laporan biaya produk 2 departemen diperuntukkan bagi entitas yang menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau process costing.
Langkah-langkah menghitung unit ekuivalen dalam proses menentukan biaya per unit produk sebagai berikut:
* Pembebanan Biaya | |||||||
Elemen Biaya | Biaya PDP Awal | Biaya Periode Berjalan | Total Biaya | Unit Ekuivalen | Biaya Per Unit | ||
- biaya bahan | Rp 235.000.000 | Rp 235.000.000 | Rp 470.000.000 | 106.704 Unit | 3.231 Unit | 109.935 Unit | Rp 4.275 |
- biaya tenaga kerja | Rp 497.000.000 | Rp 497.000.000 | Rp 994.000.000 | 106.704 Unit | 2.423 Unit | 109.127 Unit | Rp 9.109 |
- biaya overhead pabrik | Rp 734.000.000 | Rp 734.000.000 | Rp 1.468.000.000 | 106.704 Unit | 2.423 Unit | 109.127 Unit | Rp 13.452 |
Total Biaya | Rp 1.466.000.000 | Rp 1.466.000.000 | Rp 2.932.000.000 | Rp 26.836 |
Bagaimana cara menghitung biaya per unit untuk produk jadi dan produk dalam proses ditentukan berdasarkan tingkat penyelesaian perusahaan. Biaya bahan baku dan biaya konversi menjadi pedoman perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan entitas. Adapun proses pertanggungjawaban biaya dalam process costing adalah
* Pertanggungjawaban Biaya | |||
Elemen Biaya | Unit Ekuivalen | Biaya Per Produk | Biaya Per Unit |
1. Produk Jadi | 106.704 Unit | Rp 26.836 | Rp 2.863.523.915 |
2. Produk dalam Proses | |||
- biaya bahan | 3.231 Unit | Rp 4.275 | Rp 13.811.788 |
- biaya tenaga kerja | 2.423 Unit | Rp 9.109 | Rp 22.069.988 |
- biaya overhead pabrik | 2.423 Unit | Rp 13.452 | Rp 32.594.309 |
Total Biaya | Rp 2.932.000.000 |
Baca Juga: Akuntansi untuk Produk Hilang dan Produk Cacat
Demikian cara menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dan pesanan. Metode average dan metode fifo menjadi dasar bagi perusahan dalam menentukan nilai persediaan akhir dan harga pokok produksi setiap barang jadi.
Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Unit Ekuivalen dengan Metode Rata-Rata Tertimbang"